

Sultoni, pria 27 tahun dari Tegal, Jawa Tengah, Indonesia, menderita polio hampir 26 tahun sejak usia 13 bulan sampai sekarang. Tidak seperti remaja lain pada umumnya yang bisa berinteraksi dengan dunia luar, bergaul dengan teman-teman, dan merasa dunia pendidikan, dll, Sultoni hanya dapat berbaring di tempat tidur (papan kayu tanpa bantalan bantal atau kasur) ditemani sebuah radio kecil di sisinya.
Mengharukan!! Kisah Sultoni, Manusia Tak Bertulang sudah 25 Tahun Hidup di Tempat TidurSultoni awalnya ditempatkan di kamar tidur di rumah. Namun karena keluarga tidak tahan bau kotoran, keluarga menaruh Sultoni di dapur, di mana biasanya digunakan ibunya untuk memasak. Sekarang dapur menjadi kamar tidurnya juga. Setiap upaya-upaya telah dilakukan, namun Sultoni masih belum bisa berjalan hingga saat ini.Potret Keluarga SultoniAyah Sultoni, Rasito adalah lulusan sekolah dasar yang hanya bisa bekerja sebagai kuli di pasar dengan penghasilan rendah sekitar Rp. 12.000 per hari. Rasito akhirnya hanya bisa pasrah dan menyerahkan sepenuhnya kepada Tuhan untuk hidupnya dan anak-anak menderita. Pada tahun 1989, Rasito berusaha mengubah nasibnya dengan beralih pekerjaan sebagai tukang becak. Bahkan untuk becak saja ia harus membeli dengan kredit.Mengharukan!! Kisah Sultoni, Manusia Tak Bertulang sudah 25 Tahun Hidup di Tempat TidurBantuan Untuk SultoniRasito memiliki empat anak termasuk Sultoni, Sandi, Bowo & Luki. Setelah memiliki 4 anak, istrinya meninggal. Sandi, anak kedua, tidak memiliki pekerjaan tetap sampai sekarang dan ia hanya bekerja sebagai salah satu buruh bangunan.Kadang-kadang ia juga bekerja sebagai asisten sopir di satu perusahaan transportasi. Bowo, anak ketiga Rasito, dipercayakan kepada Panti Asuhan sejak sekolah dasar sampai sekarang karena kurangnya biaya untuk membesarkannya.Nasib Bowo lebih beruntung dari saudara-saudaranya. Dia sekarang kuliah di Trans Jaya dibiayai oleh perusahaan Teh Botol Sosro sebanyak 50%, sedangkan sisanya 50% dibiayai oleh orang tua yang harus mencari utang di mana-mana untuk ongkos sekolah anak-nya.Luki, anak terakhir yang dipercayakan kepada adiknya yaitu bibi Jamilah sejak usia 8 bulan sampai sekarang. Saat Luki duduk di kelas 6 SD. Keluarga Sultoni adalah potret kehidupan keluarga dalam keadaan kemiskinan. Mereka tidak dapat mengakses layanan pendidikan, kesehatan, dan terisolasi dari dunia luar.Mengharukan!! Kisah Sultoni, Manusia Tak Bertulang sudah 25 Tahun Hidup di Tempat TidurHarap menyebarkan berita ini untuk membantu Sultoni menemukan kesembuhannya atau anda juga dapat berbagi dengan keluarga sultoni dengan langsung mendatangi kediamannya.sumber :http://bacaananda.blogspot.com/2011/01/manusia-tanpa-tulang-bertahan-hidup.html
0 comments:
Post a Comment